KERAMIK
Pada awalnya kata keramik berasal dari Bahasa Yunani ,
Keramikos, yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami
proses pembakaran.
Kamus serta ensiklopedia di tahun 1950 an mendefinisikan
keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari
tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, Genteng batu bata merah, porselein,
dan lain sebagainya. (Wikipedia.com)
Tanah liat atau lempung adalah partikel mineral berkerangka
dasar Silikat yang halus dengan diameter 4 micron. Lempung terbentuk dari proses
pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktifitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan
lengket/lunak apabila basah terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis
mineral lempung yang mendominasinya.
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari : Tanah Liat,
Kwarsa dan Feldspar.
Pada dasarnya Keramik terbagi atas :
KERAMIK TRADITIONAL
Yaitu keramik yag dibuat dengan menggunakan bahan alam
seperti kwarsa, kaolin dll. Yang termasuk keramik ini adalah :P barang pecah
belah (dinnerware), keramik keperluan rumah tangga (tile, bricks) dan keramik
untuk industry (refractory).
KERAMIK HALUS
Fine Ceramics( keramik modern atau biasa disebut keramik
teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, technical ceramic ) adalah
keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida2 logam seperti Al2O3, ZrO2, MgO
dll.
Penggunaan nya : elemen pemanas, semikonduktor, komponen
turbin, dlsb.
SIFAT KERAMIK
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada
kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat
pada keramik traditional seperti bahan pecah belah, gelas kendi gerabah dlsb.
Sifat lain nya adalah tahan terhadap panas suhu tinggi
bahkan diatas 1.200 hingga 2.000 C atau lebih.
TANUR
Tanur adalah suatu alat pembakaran sejenis oven yang
berukuran besar, berupa ruangan dengan penyekat thermal yang dapat dipanaskan
hingga mencapai suhu tertentu untuk menyelesaikan tugas atau proses tertentu
seperti pengeringan, pengerasan atau perubahan kimiawi.
OVEN
Adalah sebuah peralatan berupa ruang terisolasi yang
digunakan untuk pemanasan, pemanggangan, pengeringan dan bahkan pembakaran
suatu bahan dan umumnya digunakan untuk memasak.
Tungku pembakarandan tanur adalah oven khusus yang masin2
digunakan untuk tembikar serta pengolahan logam.
PROSES PEMBUATAN KERAMIK
Ada beberapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk
pembuatan suatu produk keramik, yaitu :
1.
Pengolahan bahan baku tanah liat. Tujuan
pengolahan bahan ini adalah menubah serta menyiapkan bahan baku dari berbagai
tanah liat yang belum siap pakai menjadi
bahan keramik plastis yang siap pakai.
2.
Pembentukan
3.
Pengeringan
4.
Pengglazuran
5.
Pembakaran
Membuat keramik memerlukan teknik2 yang khusus dan unik. Hal
ini berkaitan dengan sifat tanah liat yang plastis yang akan dipakai, dimana
diperlukan letrampilan tertentu didalam pengolahan dan penanganan nya. Membuat
keramik berbeda dengan membuat kerajinan kayu, logam maupun yang lain nya.
Proses pembuatan keramik adalah proses yang panjang yang didalam nya terdapat
tahapan yang kritis. Kritis Karena tahapan ini paling beresiko terhadap
kegagalan. Tahapan proses pembuatan keramik saling berkaitan antara satu
tahapan dengan tahapan yang lainnya.
Proses awal yang dikerjakan dengan baik, akan menghasilkan
produk yang baik juga. Demikian pula sebaliknya, kesalahan ditahap awal proses
akan menghasilkan produk yang kurang baik juga, bahkan gagal.
TAHAP2 MEMBUAT KERAMIK.
Ada berapa tahapan proses yang harus dilakukan untuk membuat
suatu produk keramik, yaityu :
1.
Pengolahan bahan baku tanah liat.
Tujuan pengolahan bahan baku tanah liat ini
adalah untuk mengolah bahan baku dari berbagai material individu clay yang belum
siap pakai menjadi bahan keramik plastis yang telah siap pakai. Pengolahan
bahan baku tanah liat bias dilakukan dengan metode basah , kering atau semi
basah baik secara manual ataupun secara masinal. Didalam proses pengolahan
bahan baku ini yang utama dilakukan adalah :
Penguranagn ukuran butiran tanah liat ( penghalusan ).
Penyaringan.
Pencampuran.
Pengadukan
Dan
pengurangan kadar air
Pengulian,
dimaksudkan untuk menghomogenkan massa tanah liat dan membebaskan gelembung2
udara yang mungkin terjebak didalam .
Pemeraman, supaya mendapatkan homogenitas yang merata dan
lebih plastis.
2.
Pembentukan.
Tahap dimana mengubah bongkahan tanah liat
plastis menjadibenda2 yang dikehendaki. Ada tiga keteknikan utama didalam
membentuk benda keramik :
Pembentukan tangan langsung, handbuilding.
Pembentukan dengan teknik putar, throwing
dan
Pembentukan dengan teknik cetak, casting
Pembentukan tangan langsung. Ada beberapa
metode yang biasa dilakukan, teknik pijit (pinching), teknik pilin (coiling)
dan teknik lempeng (slabbing).
Pembentukan dengan teknik putar.
Pembentukan dengan teknik ini adalah
keteknikan yang paling mendasar dan khas dida;lam kerajinan keramik.
Dibandingkan dengan teknik keramik yang lain teknik ini mempunyai tingkat
kesulitan paling tinggi dalam arti memerlukan pengalaman, waktu dan latihan,
untuk mendapatkan feeling plastisitas, gerakan serta tekanan sewaktu pemutaran
berlangsung.
Secara singkat tahap2 pembentukan dengan
teknik putar adalah :
Centering (pemusatan).
Coning (pengerucutan)
Forming (pembentukan)
Rising (membuat ketinggian benda)
Refining the contour (merapihkan).
Pembentukan dengan teknik cetak.
Dalam teknik ini , produk keramik tidak
dibentuk secara langsung dengan tangan tetapi menggunakan bantuan cetakan/mould
yang terbuat dari gypsum atau metal.
Teknik cetak bisa dilakukan dengan dua cara
:
Cetak padat
Cetak tuang/cair, slurry.
Keunggulan dengan teknik ini bias dilakukan
dengan mass production dengan presisis tinggi dan sama, dibandingkan dengan
teknik putar atau pembentukan langsung dengan tangan.
3.
Pengeringn.
Setelah benda keramik selesai dibentuk,
maka tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tujuan utama tahap ini adalah
menghilangkan air plastis yang terikat dalam badan keramik. Ketika badan
keramik di keringkan terjadi tiga proses penting :
-
Air pada lapisan antar partikel lempung
mendifusi ke permukaan, menguap sampai akhirnya partikel2 bersentuhan dan
penyusutan berhenti.
-
Air dalam pori hilang tanpa terjadi susut , dan
-
Air yang terserap pada permukaan partikel
hilang.
Tahap2 ini
menerangkan mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari retak/cracking terlebih di
tahap awal. Proses pengeringan yang terlalu cepat akan mengakibatkan keretakan
krena hilangnya air secara tiba2 tanpa diimbangi penataan partikel tanah liat
secara sempurna, yang mengakibatkan penyusutan mendadak.
4.
Pembakaran.
Pembakaran merupakan inti didalam proses
pembuatan produk keramik, dimana proses ini mengubah massa yang rapuh menjadi
massa yang padat, keras dan kuat. Pembakaran dilakukan didalam tungku
/furnace/kiln suhu tinggi.
Ada beberapa parameter yang mempengaruhi
hasil pembakaran :
-
Suhu sintering/matang
-
Atmosfer didalam tungku/kiln
-
Serta mineral2 yang terkandung didalam massa .
Pembakaran
Biscuit.
Pembakaran biscuit merupakan
tahapan pembakaran yang sangat penting Karena melalui pembakaran ini suatu
benda dapat disebut sebagai keramik. Biscue merupakan suatu istilah di dunia
keramik, untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada kisaran suhu 700
– 1000 C.
5.
Pengglasiran.
Pengglasiran merupakan tahap yang
dilakukan sebelum dilakukan pembakaran glasir. Benda keramik dilapisi bahan
glasir dengan cara dicelup , di semprot atau disiram. Fungsi glasir pada produk
keramik adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan
menambahkan efect2 tertentu untuk keindahan, sesuai keinginan.
Komentar
Posting Komentar